Selasa, 29 Oktober 2013

peralatan dan perabotan perpustakaan

BAB I
PENDAHULUAN

Perpustakaan merupakan lembaga yang salah satu kegiatannya adalah memberikan layanan peminjaman koleksi bahan pustaka baik untuk dibaca di tempat atau untuk dibawa pulang. Dalam upaya mendukung pelaksanaan pelayanan yang prima maka perpustakaan sebagai institusi yang bergerak dibidang jasa perlu memperhatikan peralatan dan perabotan yang diperlukan guna mewujudkan kondisi prima atau memuaskan penggunanya. Peralatan dan perabotan yang ada diperpustakaan disediakan selain untuk mendukung kegiatan rutin para staf perpustakaan juga berguna untuk memberikan pelayanan yang prima kepada pengguna perpustakaan, oleh karena itu desain peralatan dan perabotan yang ada di perpustakaan perlu dirancang secara khusus karena terdapat perbedaan dengan peralatan kantor pada umumnya. Dengan kata lain, sebuah perpustakaan harus menyediakan peralatan dan perabotan yang sesuai dengan kondisi ruangan dan tujuan yang ingin dicapainya.

Dalam memilih atau membeli peralatan dan perabotan ruang perpustakaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu berkaitan dengan bahan, desain, warna, bentuk dan konstruksi serta dana yang tersedia. Misalnya perlu pertimbangan yang matang ketika memilih bahan peralatan dan perabotan yang terbuat dari kayu atau logam karena kedua jenis bahan tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk perlengkapan yang berbahan kayu kelebihannya adalah mudah diperoleh dimanapun, memiliki banyak aspek dekoratif, dan mudah diperbaiki bila terjadi kerusakan, sedangkan kekurangan perlengkapan berbahan ini antara lain daya tahan kurang, mudah terbakar dan harganya mahal untuk kayu yang berkualitas baik. Pada perlengkapan yang berbahan logam kelebihannya adalah mudah dibongkar dan kurang dekoratif, sedangkan kekurangannya adalah mudah berkarat. Berkaitan dengan desainnya, maka perlengkapan perpustakaan sebaiknya sederhana, mudah dibersihkan, adapun bentuk tepi dan ujung perlengkapan sebaiknya tumpul dan konstruksinya kuat. Demikian pula dengan warna perlengkapan, harus serasi dengan warna ruangan dan memperhatikan sifat warna yang akan dipakai.[1]

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Peralatan Ruang Perpustakaan
              Peralatan perpustakaan adalah alat yang dipergunakan staf dan pustakawan untuk menyelesaikan tugas utamanya sehingga kegiatan didalam perpustakaan berjalan secara optimal dalam menjalankan fungsinya. Peralatan yang terdapat di perpustakaan digolongkan dalam dua jenis yaitu yang bersifat habis pakai dan yang bersifat tahan lama. Pengertian peralatan yang habis pakai maksudnya adalah peralatan yang relativ cepat habis seperti pensil, kertas, formulir pendaftaran, kertas untuk membuat kantong buku, dan lain sebagainya. Jenis peralatan ini biasanya diadakan setahun sekali. Sedangkan peralatan yang bersifat tahan lama maksudnya adalah peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relative lama, misalnya mesin ketik, pelubang kertas, gunting, penggaris, dan lain sebagainya. Selain kedua jenis peralatan tersebut, pada perpustakaan yang sudah maju (modern) banyak menggunakan peralatan elektronik sebagai penunjang kegiatan perpustakaannya, misalnya computer, TV, VCD player, alat baca mikro, video recorder, dan lain sebagainya.[2]
            Guna mendapatkan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan staf dan pengguna perpustakaan maka dimungkinkan dalam kegiatan pengadaan perlengkapan perpustakaan mempergunakan jasa seorang konsultan interior. Adapun peranan konsultan interior tersebut dapat membatu pihak perpustakaan dalam menentukan beberapa hal berikut ini:
1. Inventarisasi perlengkapan/perabot yang ada dan masih dapat dimanfaatkan
2. Kapasitas ruang yang tersedia
3. Spesifikasi perlengkapan yang dibutuhkan
4. Rencana tata ruang perpustakaan
5. Membantu memilih perlengkapan yang ditawarkan pihak luar
            Peralatan perpustakaan yang perlu disediakan untuk menunjang kegiatan perpustakaan adalah sebagai berikut:
1.
Komputer
         Kompuer ini dapat digunakan untuk kegiatan administrasi, untuk akses penggunaan catalog online, menjalankan program atau koleksi multi media, control sirkulasi.
2. Printer
         Salah satu alat tambahan untuk melengkapi computer adalah printer. Gunanya adalah untuk mencetak hasil pekerjaan kita yang telah dibuat di computer. Alat-alat lain ini diperlukan terutama oleh perpustakaan besar yang sudah mengarah pada perpustakaan digital.
3. Alat pemutar kaset audio atau video
         Alat ini digunakan untuk mendengar atau melihat rekaman suara ataupun kombinasi dari keduanya. Koleksi inipun saat ini perlahan-lahan mulai digantikan dengan bentuk CD atau DVD yang dapat dijalankan dengan computer yang lebih fleksibel.
4. Alat pemutar VCD atau DVD
         Alat ini digunakan untuk memutar rekaman video yang disimpan dalam bentuk video CD dan DVD. Namun koleksi ini juga bisa dimainkan menggunakan computer
5. Proyektor film atau slide
         Alat ini digunakan untuk memainkan koleksi perpustakaan dalam bentuk film atau slide. Koleksi ini mulai digantikan dengan CD dan DVD
6. Mesin fotocopy
         Alat ini digunakan untuk menduplikasi dokumen yang aslinya. Saat ini mesin fotocopy telah dikombinasi dengan mesin printer, dan scanner.
7. Pesawat telpon
         Alat ini digunakan untuk komunikasi keluar  perpustakaan.
8. Mesin potong kertas
         Alat ini digunakan untuk memotong kertas. Berbagai macam bentuknya. Ada yang dijalankan manual ada pula yang menggunakan tenaga listrik. Biasanya alat ini digunakan di ruang  fotocopy atau ruang penjilidan.
9. Mesin jahit
         Alat ini digunakan untuk menjilid buku(dalam perawatan bahan pustaka). Alat ini biasa disimpan di ruang penjilidan.
10. Alat perekat
         Alat ini digunakan untuk menjilid bahan pustaka yang dijilid kembali(perawatan bahan pustaka).
11. Mesin pencetak
         Alat ini digunakan untuk mencetak dokumen, seperti cover buku, blanko surat, amplop. Mesin cetak besar bahkan dapat mencetak buku, poster, brosur dengan warna lengkap atau full color.
            Peralatan perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan secara langsung dalam mengerjakan tugas/kegiatan di perpustakaan. Yang termasuk dalam perlengkapan perpustakaan antara lain :
a) Buku pedoman perpustakaan,
b) Buku klasifikasi,
c) Kartu catalog,
d) Buku Induk,
e) Kantong buku,
f) Lembar tanggal kembali,
g) Label,
h) Cap inventaris,
i) Cap perpustakaan,
j) Bak stempel,
k) Kartu pemesanan,
l) Mesin ketik/Komputer,
m) Lem dll.[3]

              Menurut Quible (2001) dalam Badri Munir, selain faktor penjualan dan perawatan, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh staf dalam memilih peralatan yang sesuai dengan tata ruang sebuah kantor (kantor pada umumnya) yaitu pertimbangan peralatan. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan faktor pertimbangan peralatan tersebut antara lain:
1.    Tujuan penggunaan peralatan; sebelum memilih peralatan, harus ditentukan dahulu tujuan penggunaan peralatan tersebut. Perlu diperhatikan pula jangan membeli peralatan yang terlalu canggih, lebih penting sesuaikan antara kebutuhan dengan keahlian staf yang akan menggunakan alat tersebut.
2.    Menentukan peralatan yang sesuai; memilih peralatan dengan merek tertentu perlu menjadi pertimbangan pula.
3.    Tingkat kegunaan peralatan; harus dipertimbangkan kemampuan peralatan dalam memenuhi kebutuhan kantor secara maksimal sehingga memperlancar aktivitas staf kantor.
4.    Spesifikasi peralatan; untuk beberapa peralatan harus ditentukan lebih dahulu spesifikasi fisik dan teknisnya karena berkaitan dengan penempatan peralatan diruangan, jumlah listrik yang dibutuhkan, pemasangannya dan struktur yang dibutuhkan.
5.    Biaya peralatan; banyak peralatan baru yang membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi, oleh karena itu efesiensi peralatan juga harus dipertimbangkan.
6.    Proses operasional peralatan; beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan khusus, misalnya printer yang memerlukan toner asli harganya tentu lebih mahal, tidak ada salahnya menggunakan printer jenis lama yang dapat diisi ulang dan tentu harganya lebih murah.
7.    Fitur keamanan; beberapa peralatan canggih yang berbiaya operasional tinggi menyediakan user id dan password yang memungkinkan tidak semua orang dapat menggunakan alat tersebut.
8.    Fleksibilitas peralatan; beberapa peralatan dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang lebih luas dibandingkan peralatan yang lain, atau dimodifikasi dengan beberapa komponen lain jika dibutuhkan.
9.    Kemudahan penggunaan peralatan; beberapa peralatan sulit dipergunakan sehingga membutuhkan latihan tambahan bagi staf untuk mengoperasikannya, hal ini tentu saja membutuhkan biaya dan waku khusus yang seharusnya dapat dihindari bila peralatannya mudah dioperasionalkan.
10. Kecepatan operasi peralatan; pada sebagian kantor ada yang memerlukan tersedianya peralatan yang dibutuhkan secara cepat karena pertimbangan kelancaran aktivitas kantor.
11.              Masukan dari operator peralatan; staf yang akan mempergunakan peralatan yang akan dibeli seharusnya diminta pertimbangannya mengenai peralatan tersebut.
12. Standardisasi peralatan; penggunaan hanya beberapa merek tertentu akan menghasilkan standardisasi peralatan kantor, selain memberikan keuntungan juga berdampak kerugian tertentu. Keuntungan misalnya kemudahan bagi staf untuk mengoperasikannya dan dapat diintegrasikan dengan peralatan lain, namun kerugiannya adalah tingkat ketergantungan pada peralatan tersebut sangat tinggi sehingga rentan terhadap gangguan supply dan kenaikan harga.
Faktor-fakor diatas juga dapat diterapkan di perpustakaan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih peralatan yang akan dipergunakan guna mendukung kelancaran aktivitas pelayanannya.[4]


B.       Perabotan Ruang Perpustakaan

            Perabotan perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan  perpustakaan sekolah yang digunakan perpustakaan agar dapat optimal dibutuhkan dan perabot perlengkapan perpustakaan antara lain:
a) Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desian khusus, biasanya disesuaikan dengan aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.
b) Meja dan kursi baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis disesuaikan dari luas ruangan perpustakaan.
c) Meja dan kursi kerja. Tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja kerja.
d) Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick).
e) Lemari katalog atau disebut juga kabinet katalog yang digunakan untuk menyimpan kartu katalog.
f) Lemari multi media yang digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk multi media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.
g) Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang meminjam koleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah.
h) Laci penitipan tas atau locker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, jaket dan barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan perpustakaan.
i) Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar. Kegunaanya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa dari meja sirkulasi ke rak buku.
j) Papan display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk memperlihatkan informasi buku baru.[5]

              Jenis-jenis perabot perpustakaan yang perlu diadakan oleh perpustakaan sesuai dengan kegiatan layanan perpustakaan, antara lain berikut ini:
1.      Rak Buku
Rak buku dipergunakan untuk menyimpan buku-buku. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam tergantung biaya yang ada dan kondisi pemakai. Rak koleksi buku hendaknya diberi petunjuk mengenai buku yang ditempatkan di rak tersebut, misalnya nomor urut kelas (370-399).
2.      Rak surat kabar
Agar tidak cepat rusak/sobek maka untuk surat kabar dibuat rak khusus. Bentuknya bisa bermacam-macam, Batang-batang pada rak surat kabar merupakan alat penjepit agar surat kabar tidak jatuh.
3.      Rak majalah
Agar majalah terlihat dengan jelas, dibuat rak khusus. Lebar papan tempat menyandarkan majalah disesuaikan dengan tinggi majalah, dipasang agak miring kebelakang.
4.      Meja dan kursi baca
Meja dan kursi baca dipakai oleh pengunjung untuk membaca buku diperpustakaan.
5.      Kartu katalog
Kartu katalog umumnya berukuran 7,5 x 12,5 cm. Kartu katalog minimal harus ada 3 buah yakni untuk kartu pengarang, kartu judul dan kartu subyek.[6]
6.      Lemari penitipan tas
      Untuk ruangan depan diperlukan tempat penitipan tas untuk penggunanya, Dapat juga di sediakan lemari kaca untuk pameran, dan kursi tamu. Lobby yang cukup besar, dapat difungsikan sebagai tempat pameran.
7.      Tempat peminjaman/meja sirkulasi
      Tempat peminjaman memerlukan meja yang dirancang secara khusus. Selain itu, dilengkapi dengan meja kerja dan kursi petugas (sesuai dengan jumlah petugas), rak buku, komputer, kereta buku, telepon.

8.      Meja layanan rujukan
      Layanan rujukan memerlukan meja kerja dan kursi untuk petugas, kursi untuk penanya (tamu), rak khusus untuk koleksi rujukan.
9.      Meja komputer
          Komputer sebenarnya dapat ditempatkan di meja kerja biasa. Namun ukuran terutama tingginya, biasanya tidak membuat nyaman pengguna komputer tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya untuk menempatkan komputer ini digunakan meja yang dirancang khusus untuk komputer.
10.  Meja/ kursi untuk kerja petugas
      Jumlah ruangan untuk petugas tergantung pada jumlah tenaga, keragaman kegiatan layanan, dan luas ruangan perpustakaan secara keseluruhan.





BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
              Perkembangan perpustakaan yang semakin pesat harus didukung dengan penyediaan peralatan dan perlengkapan ruangan yang optimal, misalnya menyediakan ruang public sebagai area diskusi yang dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC), LCD, dll.  Apapun peralatan dan perlengkapan yang dipilih dan akhirnya dibeli oleh staf perpustakaan semuanya harus memiliki nilai ekonomis, fungsional, tahan lama serta mudah pemeliharaannya. Perpustakaan perlu memperhitungkan fleksibilitas penataan perlengkapan, hal ini dimaksudkan agar perlengkapan yang ada mudah dipindahkan sesuai kebutuhan dan ketersediaan ruangan. Selain itu, hindari penggunaan perlengkapan yang bersifat built-in karena perlengkapan jenis ini sulit untuk diatur dan dipindahkan. Semua peralatan dan perlengkapan yang telah dimiliki oleh perpustakaan baik yang habis pakai maupun tahan lama harus dirawat dengan baik, khususnya peralatan elektronik karena memerlukan perawatan secara maksimal.



DAFTAR PUSTAKA

1.      Bafadal, Ibrahim, 1991, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Bumi Aksara, Jakarta.
2.      Sulisty-Basuki, 1993, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Gramedia, Jakarta.
4.      Daryanto, 1986,Pengetahuan praktis bagi pustakawa,Bina Cipta, Malang.
5.      http://fitri-m-a-fisip.web.unair.ac.id/profil.html



[1] http://fitri-m-a-fisip.web.unair.ac.id/profil.html
[2] http://blog.ub.ac.id/hestirini/category/uncategorized/
[3] http://blog.ub.ac.id/hestirini/category/uncategorized/
[4] http://fitri-m-a-fisip.web.unair.ac.id/profil.html
[5] http://blog.ub.ac.id/hestirini/category/uncategorized/
[6] Daryanto,Pengetahuan praktis bagi pustakawa,1986.hal37-38

Tidak ada komentar:

Posting Komentar